Mungkin kita orang Indonesia bisa belajar sedikit dari kejadian ini.
Tujuh pelajar SD yang semuanya perempuan, baru saja dinyatakan sebagai
"pahlawan kecil" setelah mereka berinisiatif menyelamatkan seorang nenek
di kursi roda yang terjebak di lintasan kereta api di Prefektur
Yamanashi. Rupanya sang nenek yang mendengar bunyi sirene datangnya
kereta api tetap saja nekat menerobos palang pintu pertama. Setelah
sukses memacu kursi rodanya, dia pun ketakutan karena palang pintu kedua
sudah tutup. Terjebaklah dia.
Untungnya, ada tujuh pelajar SD yang kebetulan sedang dalam perjalanan
pulang dari sekolah dan melihat sang nenek terjebak. Salah satunya
menekan tombol darurat di dekat palang pintu lintasan kereta api
(catatan: di Jepang tidak ada karyawan penjaga pintu lintasan, karena
itu disediakanlah tombol darurat yang kalau ditekan maka sang kondektur
harus segera memberhentikan keretanya). Lalu mereka bergotong royong
mengangkat palang pintu untuk menyelamatkan sang nenek.
Simak anak-anak pemberani tersebut di berita televisi berikut ini...
Apa yang bisa kita pelajari dari kasus ini?
Pertama, jangan berhenti di depan palang pintu lintasan kereta api
meskipun kelihatannya aman. Kedua, jangan menerobos palang pintu
lintasan kereta api meskipun kelihatannya kereta api masih jauh. Dan
ketiga, jagalah kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya karena
di sepanjang rel kereta api di Jepang, kita tidak akan melihat banyak
sampah seperti di Indonesia.
Selasa, 25 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar