Senin, 04 Maret 2013

10 Rahasia Sukses Orang-Orang Jepang



Apa sajakah sikap-sikap orang Jepang yang bisa kita contoh biar bisa sukses kayak bangsa mereka ??
Berikut adalah 10 rahasia Sukses orang Jepang :

1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.


2. Malu

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. 

Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.


3. Hidup Hemat

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.


4. Loyalitas

Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.


5. Inovasi

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. 

Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.



6. Pantang Menyerah

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . 

Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini


7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. 

Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.


8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.


9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. 

Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.


10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.


Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.


Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Bekal Anak-Anak di Jepang Ke Sekolah

Kreatif, Inilah foto-foto Bekal Makanan Anak-Anak di Jepang Ke Sekolah. sebenarnya klo dilihat dari menu-menunya rata-rata biasa saja dan bukan makanan khas jepang. tapi yang bikin menarik adalah kreasi dan kreatifitas yang tinggi. mari kita lihat dibawah ini:























Ada Fakta Menarik Tentang Otak Ketika Bersedekah

http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2008/12/sedekah.jpg

Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat tanpa pandang agama yaitu ketika semua responden diberi sejumlah uang lalu dicatat aktifitas otak ketika senang menerima uang. Siapa sih yang tidak senang diberi uang?

Para ahli mencatat ada bagian tertentu pada otak yang "menyala" ketika senang menerima uang.

Setelah itu ditanya: uangnya mau dipakai sendiri atau mau didonasikan secara anonim? Responden bebas memilih. Responden yang jawab pakai sendiri uangnya, tidak terjadi apa-apa di otaknya. Tapi hal menakjubkan terjadi pada mereka yang menjawab akan mendonasikan uangnya.

Mereka yang jawab akan mendonasikan uangnya, otaknya kembali "menyala". Persis di tempat yg sama dengan pada saat mereka senang terima uang.

Kesimpulannya: Sedekah dengan ikhlas memberikan rasa SENANG yg sama dengan ketika menerima uang.

Bisa disimpulkan juga, kesenangan untuk bersedekah (filantropi) berlaku universal.
http://ayobersedekah.files.wordpress.com/2009/05/bagi2.jpg


Jadi jika pada saat tanggal tua seperti sekarang merasa “tidak bahagia” karena kurang/tidak punya uang, BERSEDEKAHLAH. Maka kita akan merasa tanggal muda lagi.

Lalu kata ustadz sedekah bikin kaya, apakah benar? Nah, penelitian neuroecenomics berikutnya menjawab pertanyaan tersebut :

Beberapa penelitian lain meneliti hubungan SENANG dgn KAYA. Ribuan mahasiswa baru ditanya apakah mereka termasuk orang yang bahagia atau tidak bahagia. 15-20 thn kemudian, setelah mahasiswa itu lulus & mulai mapan, ditanya kembali berapa penghasilan mereka sekarang. Ternyata, responden yang dulunya MERASA BAHAGIA kini berpenghasilan rata-rata 31% lebih tinggi daripada yang dulunya MERASA TDK BAHAGIA. 300 karyawan di 3 perusahaan berbeda di Amerika disurvey tentang level bahagia mereka lalu diranking & dicatat penghasilannya masing-masing. 18 bulan kemudian ditanya lagi berapa gajinya.

Ternyata, semakin MERASA BAHAGIA, semakin tinggi juga kenaikan penghasilan mereka. Penelitian lain membuktikan, perusahaan dengan CEO yang periang memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada CEO yang pemurung.

Terbukti secara ilmiah: SEDEKAH --> BAHAGIA--> KAYA

Maka pesan moralnya adalah : jika kita sulit MERASA bahagia, bahagiakanlah orang lain (sedekah), insya Allah kita akan merasakan bahagia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggJOeh2DLEgE8vdFaOLFgfDWJJkMSIgFpjQ1lp6cVWanUUZfi1fxPbEQqQleI1nhXF3Mre1DscTSHDoeVPHjF_K3b6muA0wTKrYaxLEqIjM6IaaCiTlfA-JuArKuqw3G6wZDnmoGv-z62u/s320/gambar+pengemis.jpg



Kalau Anda mengejar harta agar bisa bahagia, bersiaplah untuk kecewa. Kalau Anda merasa bahagia dengan apa yang ada, bersiaplah untuk kaya.

Minggu, 03 Maret 2013

Meniru kebiasaan makan kedelai orang jepang

 
Setiap orang dianjurkan mengasup kedelai 50-90 mg per hari. Namun, orang Jepang mengasup kedelai jauh di atas rata-rata, 200 mg per hari. Kebiasaan sehat ini membuahkan hasil. Orang Jepang memiliki risiko lebih kecil dari sejumlah penyakit seperti kanker payudara dan kanker prostat. Bahkan perempuan Jepang memiliki kesehatan tulang lebih tinggi, sehingga risiko osteoporosis lebih rendah. Mereka juga mengalami berbagai gejala menopause lebih rendah dibandingkan perempuan di Amerika Serikat.

Kebiasaan makan kedelai dalam menu harian punya banyak manfaat. Kedelai kaya akan isoflavon. Peranan isoflavon kedelai di antaranya mengurangi risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker prostat, menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat), serta menaikkan HDL (kolesterol baik), lalu menurunkan tekanan darah, mencegah mutasi gen, hingga mencegah osteoporosis pada perempuan pascamenopause.

Tak sulit bagi orang Indonesia untuk mengonsumsi kedelai. Pasalnya tempe dan tahu sudah menjadi menu harian favorit orang Indonesia. Artinya, rasa kedelai sudah akrab di lidah orang Indonesia. Hanya saja kadar isoflavon pada tahu dan tempe masih kecil, masing-masing 30 mg dan 50 mg. Karenanya, asupan isoflavon kedelai perlu ditambah dari berbagai pilihan makanan seperti kedelai mentah, tepung kedelai, konsentrat protein kedelai, miso, hingga susu kedelai.

Perempuan perlu makan kedelai
Prof Dr Ir Made Astawan, MS, dosen di Departemen Ilmu & Teknologi Pangan IPB, menjelaskan perempuan Jepang mengalami menopause di atas usia 57. Kebiasaan mengasup kedelai secara teratur oleh perempuan Jepang turut memengaruhi perlambatan usia menopause ini.

"Kedelai juga penting dikonsumsi anak perempuan saat masa puber, untuk mengurangi risiko kanker payudara," jelas Prof Made di sela peluncuran program Soyjoy Healthylicious 2 di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (12/4/2011) lalu.

Prof Made memaparkan, laju kematian akibat kanker payudara di Jepang lebih kecil dibandingkan di Amerika Serikat. Risiko kanker payudara di Amerika Serikat empat kali lebih besar daripada China dan Jepang. Sebagai perbandingan, laju kematian akibat kanker payudara di Amerika 21 orang per 100.000 populasi, di Inggris 27 dari 100.000 orang, dan di Jepang 7 dari 100.000 penduduk. Angka kematian akibat kanker payudara di negara Asia juga lebih rendah akibat kebiasaan mengonsumsi kedelai. Rata-rata orang Asia mengasup kedelai 20-200 mg per hari.

"Kebiasaan baik mengasup kedelai lebih kepada pola makan. Jadi, jika orang Jepang tinggal di Amerika, misalnya, tak lantas ia punya risiko kanker lebih rendah. Jika pola makan orang Jepang berubah saat tinggal di Amerika, ia bisa saja mengalami risiko kanker sama dengan orang Amerika," jelas Prof Made.

Sebanyak 18 studi dari John Hopkins School of Medicine menemukan bahwa perempuan sehat yang mengonsumsi kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara sebesar 14 persen. Risiko ini bisa diperkecil jika orangtua memberikan asupan gizi lengkap seimbang, termasuk kedelai, pada anak di masa pubertas.

hahaha

Melihat Karakter / Kepribadian Dari Posisi Tidur

Tidur telentang dengan tangan dan kaki terbuka lebar
 
Benar2 pecinta jiwa kebebasan. Pose seperti ini menunjukkan identitas asli anda.

Pecinta kenyamanan dan pemuja kecantikan, tapi anda juga orang yg boros (tapi untungnya anda juga berpenghasilan lumayan). Beberapa sifat lain yg kurang baik adalah anda sedikit usil dan sangat menikmati gosip. Jadi, siapa yg anda sebutkan di cerita anda sekarang akhir2 ini?

Tidur telentang dengan kaki menyilang

 
Siapapun yg tidur dengan menyilangkan kakinya dikatakan terobsesi diri dan menemukan kesulitan dalam menerima perubahan. Kesendirian adalah prioritas anda. Namun, kualitas penebusan anda adalah batas toleransi.

Tidur telentang dengan tangan menopang kepala

 
Anda sangat cerdas dan antusias untuk belajar. Namun kadang2 anda penuh dengan ide2 gila yg sulit untuk diikuti orang lain. Anda sangat menjaga keluarga anda dengan baik, tapi masalahnya adalah anda sangat mencintai setiap orang. Pilihan yg sulit, Huh?

Tidur tengkurap

 
Jika anda tidur tertelungkup sepanjang malam anda cenderung berpikiran sempit. Anda mungkin egois dan selalu memaksa orang untuk memenuhi kebutuhan anda sendiri. Anda juga cenderung sembrono dan acak-acakan.
 
Waktunya merubah posisi tidur anda?

Tidur miring berbaring di satu sisi

 
Sikap ini menunjukkan bahwa anda percaya diri. Anda akan melihat keberhasilan dalam apa pun yang anda lakukan, dengan semangat dan usaha anda. Orang2 yg tidur di sisi kanan mereka dengan lengan kanan mereka yang membentang di atas kepala mereka dan berbaring di sisi kanan dikatakan akan diberkati dengan kekuasaan dan kekayaan.

Tidur miring meringkuk

 
Egois, cemburu, dan dendam adalah kata-kata yang menggambarkan anda. Orang-orang di sekitar anda harus Hati-hati untuk tidak menginjak jari-jari kaki anda saat anda mudah tersinggung!

Tidur miring berbaring di satu lengan

 
Bertentangan dengan yg sebelumnya (meringkuk), anda lembut, sopan, jujur, dan penuh kasih. Jadi, tak ada yg sempurna. Bangun rasa percaya diri anda dan belajar untuk menerima kesalahan atau ketidaksempurnaan. Kebahagiaan akan menghampiri anda!

Tidur miring dengan satu lutut ditekuk

 
Anda cenderung rewel, selalu merengek dan mengeluh. Kegugupan mungkin nama kedua anda. Anda mudah tegang dan terlalu gembira atas hal-hal kecil yg sepele. Kehidupan bukanlah sesuatu yg berlebihan. Belajarlah untuk santai.

Tidur dengan sikap memeluk

 
Anda merasa kesepian dan tertekan karena anda terobsesi dengan kegagalan dan kemunduran masa lalu anda. Anda ragu-ragu dan ragu-ragu, memberi orang lain kesan bahwa cinta telah hilang dalam hidup anda.

Menutup dari kepala hingga jari kaki

 
Anda mungkin tampak macho di depan umum, tapi jauh di dalam hati Anda pemalu dan lemah. Anda cenderung untuk menyimpan banyak rahasia. Jika anda menemui masalah, anda lebih suka menyimpannya untuk diri anda sendiri daripada meminta bantuan. Tidak heran jika anda meringis dalam tidur anda!

Deretan Negara Kecil Tapi Indah di Dunia


keindahan yang terhampar di permukaan bumi ciptaan-Nya sungguh merupakan tanda2 kebesaran dan kasih sayang Tuhan yang tiada tara.

ini adalah beberapa negara terkecil di dunia dan terindah dari beberapa sumber.

Vatican City - 0,2 mil persegi
Merupakan negara berdault yang paling kecil di dunia. Vatican hanya mempunyai populasi sebanyak 770 orang, dan tidak ada yang merupakan permanent resident (warga negara tetap). Negara kecil yang dikelilingi oleh St. Peter’s Basilica ini merupakan Pusat Spiritual bagi umat Katholik Roma.




Monaco – 0,7 mil persegi

Negara mungil ini terhampar sepanjang pantai mediterania Perancis. Monaco dihuni sekitar 32.000 warganya. Negara ini juga terkenal dengan Casino Monte Carlo dan Princesss Grace. Negara ini telah berdiri sebagai sebuah negara merdeka sejak abad ke 13.




Nauru – 8,5 mil persegi
Sekitar 13.000 warganya sangat bergantung kepada deposit fosfat yang semakin hari semakin menyusut. Negara ini merdeka pada tahun 1968 dan sebelumnya dikenal sebagai Pleasant Island.




Tuvalu – 9 mil persegi
Tuvalu terdiri dari susunan 9 karang sepanjang rantai karang yang terdapat di Polynesia. Negara ini merdeka pada tahun 1978 dan dihuni sekitar 12.000 warga.




San Marino – 24 mil persegi

terletak di gunung Titano sebelah utara Italia, San Marino mempunyai 29.000 penduduk. Negara yang mengklaim sebagai negara tertua di Eropa ini, telah berdiri sejak abad ke 4.




Liechtenstein – 62 mil persegi
Berpenduduk sekitar 34.000 jiwa, negara ‘mikro’ ini terletak di Sungai Rhine antara Switzerland dan Austria.




Marshall Islands – 70 mil persegi
Mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1986 setelah resmi memisahkan diri dari Pasific Island (yang termasuk dalam wilayah Amerika Serikat). Negara ini berpenduduk 58.000 jiwa.




Saint Kitts and Nevis
104 mil persegi Negara yang terletak di kepulauan Karibia ini mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1983 dan mempunyai warga negara sebesar 39.000 jiwa.




Malta – 122 mil persegi

Negara ini terletak di sebelah selatan pulau Sicilia Italia. Merdeka pada tahun 1964 dari Inggris dan memiliki 400.000 penduduk.




Antigua and Barbuda – 171 mil persegi
Bangsa Karibia yang berjumlah 69.000 jiwa ini merdeka dari Inggris pada tahun 1981. Tiga pulau indah yang menjadi wilayah negara ini, menjadi andalan pemasukan negara dari sektor pariwisata.